Kewajiban Mengikuti Sunnah dan Menghindari Perpecahan
Kewajiban Mengikuti Sunnah dan Menghindari Perpecahan adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Kitab Syarhus Sunnah karya Imam Al-Barbahari Rahimahullah. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Iqbal Gunawan, M.A Hafidzahullah pada Rabu, 12 Jumadil Akhir 1447 H / 3 Desember 2025 M.
Kajian Islam Tentang Kewajiban Mengikuti Sunnah dan Menghindari Perpecahan
Penulis kitab ini rahimahullah mengatakan,
واعلم أن الدين العتيق ما كان من وفاة رسول الله صلى الله عليه وسلم إلى قتل عثمان بن عفان رضي الله عنه الله
“Ketahuilah bahwasanya agama yang ada sejak dahulu, yang diwajibkan untuk mengikutinya, adalah yang ada sejak zaman Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sampai terbunuhnya Khalifah Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘Anhu.
Terbunuhnya sahabat Utsman Radhiyallahu ‘Anhu merupakan awal mula terjadinya perpecahan dan awal mula terjadinya perselisihan di tengah-tengah kaum Muslimin. Kaum Muslimin saling berperang, mereka berpecah belah, dan sebagian mereka mengikuti ketamakan dunia, hawa nafsu, dan condong kepada dunia.
Tidak ada keringanan bagi seorang pun untuk membuat sesuatu yang baru dalam agama ini, yaitu perkara agama yang tidak ada di zaman para sahabat. Tidak ada juga keringanan bagi seseorang untuk mengikuti sesuatu yang diadakan oleh orang sebelumnya. Orang yang sekadar mengikuti hukumnya sama dengan orang yang membuat.
Siapa yang membuat sesuatu yang baru dalam agama, maka ia telah menolak sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, menyelisihi kebenaran dan jamaah yang harus diikuti, serta telah membolehkan munculnya bid’ah. Orang yang membuat bid’ah dalam agama lebih berbahaya bagi umat ini daripada kerusakan yang dilakukan oleh Iblis.”
Imam Al-Barbahari Rahimahullah memperingatkan seluruh kaum Muslimin dan Muslimat dari bahaya bid’ah dan wajibnya berpegang teguh dengan sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, berpegang teguh dengan apa yang ada di atasnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya.
Sebagaimana Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengabarkan, umat beliau akan terpecah menjadi 73 golongan dan semuanya diancam masuk neraka, kecuali satu kelompok saja. Ketika beliau ditanya mengenai kelompok yang satu itu, “Siapa mereka, wahai Rasulullah?” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan,
مَا أَنَا عَلَيْهِ الْيَوْمَ وَأَصْحَابِي
“Apa yang aku dan sahabatku berada di atasnya hari ini.” (HR. Tirmidzi).
Agama yang dibawa oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan syariat yang ada di zaman beliau serta para sahabatnya itulah syariat Islam yang benar. Adapun yang diada-adakan atau dimunculkan sepeninggal Nabi dan para sahabatnya adalah perkara baru yang diperingatkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam sabda beliau,
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ
“Waspadalah, jauhi perkara-perkara baru dalam agama.” (HR. Abu Dawud)
Imam Al-Barbahari Rahimahullah mengingatkan bahwa agama yang murni, agama yang ada sejak dahulu, adalah yang ditinggalkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sampai terbunuhnya Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘Anhu.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Aku tinggalkan kalian di atas jalan yang terang benderang. Siangnya seperti malamnya, tidak melenceng keluar dari jalan yang aku tetapkan kecuali dia akan binasa.”
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ…
“Dan sesungguhnya ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah ia. Janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.” (QS. Al-An’am [6]: 153).
Dalam hadits yang lain, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan,
عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ
“Hendaklah kalian berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk (yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali). Gigitlah ia dengan gigi geraham.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Inilah yang dimohonkan setiap shalat:
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
“Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu jalan ilmu dan jalan amal).” (QS. Al-Fatihah[1]: 6)
Bagaimana pembahasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Mari turut membagikan link download kajian tentang “Kewajiban Mengikuti Sunnah dan Menghindari Perpecahan” yang penuh manfaat ini ke jejaring sosial Facebook, Twitter atau yang lainnya. Semoga menjadi pintu kebaikan bagi kita semua. Jazakumullahu Khairan.
Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com
Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :
Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55862-kewajiban-mengikuti-sunnah-dan-menghindari-perpecahan/